Friend never dies…

Pernyataan satu ini tentu telah booming dan bahkan telah bersarang ke otak kita. Persahabatan memberi jutaan warna yang indah dalam menelusuri jalan kehidupan. Atau mereka adalah temeram yang memberi cahaya dalam kegelapan.

Memberi kualitas dalam diri untuk membangkitkan jiwa sosial, jiwa berbagi dan saling melengkapi. Menutup kekurangan teman dengan kelebihan kita.

Seperti mereka yang mencoba menyamankan diri saat berada didekatku. Aku hanya mencoba yang terbaik. Mencairkan diri dengan menjadi sedikit gak waras. Meski dalam aslinya aku adalah orang yang serius dan agak tertutup. Tapi mereka sedikit mengubah kepribadianku itu.

Mereka jauh lebih baik dari aku. Setidaknya itu yang aku rasakan. Siapa aku? Tanpa mereka aku juga bukan apa-apa. Mereka melengkapi kekuranganku yang banyak. Mereka mengajariku cara berbaur. Dan aku nyaman dengan itu. Tidak memilih dan berpikir lebih. Aku… Aku adalah kita. Dan kita adalah satu nafas yaitu sahabat.

Selanjutnya, masa seperti ini akan jarang. Desta dan Reydhi akan pulang ke Indonesia. Dan kemarin adalah masa yang begitu indah dengan mereka. Kemarin adalah masa terakhir aku bekerjasama dalam mempersiapkan sebuah acara bersama mereka. Dan nanti entah kapan? Semoga Tuhan mempertemukan kita dalam keadaan yang berbeda yang tentu saja jauh lebih baik dari keadaan sekarang.

Memang kemarin tidak semua pengurus ikut datang. Setidaknya ada orang-orang baik yang memberikan warna lain sebelum pertemuan itu akan datang lagi.

“Seorang teman sejati itu akan berdiri sejajar dengan kita. Tidak dibelakang atau didepan kita. Sebab kita adalah sama tuk melengkapi.”  Kiswanto.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren